SULSEL.JEJAKKASUS.ID
WAJO-Studi banding dengan berkunjung ke desa yang terbukti berhasil dirasa penting bagi suatu organisasi. Hal itu dilakukan untuk memberi gambaran dan menambah khasanah pengetahuan. Sebagai misal, Bumdes suatu desa melakukan studi banding ke Bumdes lain. Begitu juga dengan Tata kelola pemerintahan dan PAD desa lain.
Andi Arbina Sakti sapaan Cender Ketua Wajo Anti Korupsi (WAK) Selasa, 11 Juli 2023 mengatakan bahwa dalam sebuah kejadian yang mengejutkan, muncul pertanyaan dan keprihatinan terkait anggaran perjalanan Camat yang diusulkan untuk keperluan studi banding ke luar kota.
Hal ini mencuat setelah beredar informasi bahwa ada beberapa Camat dan Desa di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan melakukan perjalanan studi banding yang dianggap berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat",ungkap cender
WAK pertanyakan kegiatan tersebut dapat anggaran darimana dan menggunakan anggaran apa sebab studi banding tersebut berbeda wilayah
ada yang ke Jakarta dan ada yang ke Bandung tentunya ini menuai pertanyaan dari kami",Ujarnya
Terpisah Drs.Andi Cakunu, M.Si Camat Pitumpanua saat dihubungi lewat pesan WhaatsApp, Selasa 11/7/23 mengatakan terkait Bumdes kita pertanyakan pengelolaan dan kegiatan yg di laksanakan untuk camat menggunakan dana perjalanan luar daerah untuk mendampingi Kepala Desa bukan di APBD Desa",ujarnya
Amiruddin, Kepala Desa Lacinde Kecamatan Pitumpanua saat di kompirmasi Selasa, 11/7/23 terkait uang perjalanan Studi Banding ke Desa Lemban Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat kalau saya Desa Lacinde dua tahun dana desa untuk bimtek jadi SiLPA salah sedikit tahun ini 2023 jadi SiLPA lagi, khusus Kecamatan Pitumpanua yang berangkat Studi Banding ada 17 desa dan ada 7 tidak ikut, Ke Jakarta satu malam Di perjalanan satu malam di bandung satu malam jadi tiga malam, terkait anggaran desa lain saya tidak mengetahuinya Mungkin ada anggaran bimtek di dana desanya karena ada juga istrinya ikut",tegas Pak Amir sapaannya
Lain halnya Sandi Borahim, S. STP, Camat Takkalalla Selasa,11 Juli 2023 saat diklarifikasi terkait uang Perjalanan Camat
"Tabe Studi banding tentang bumdes desa menggunakan ADD, sedangkan bimtek kecamatan menggunakan anggaran DPA kecamatan"
Terkait studi banding desa 10 orang, bimtek desa 14, dan bimtek aparat kecamatan 6 orang Ada desa yang lebih dari satu orang peserta bimteknya, tabe sudah 2 tahun rekan-rekan LSM mengadakan bimtek untuk para desa kami, dan kami tidak pernah menpermasalahkan, Kemudian sengaja kami sisakan anggaran bimtek didesa tahun ini karena menurut pak desa ada rekan-rekan LSM dan Apdesi yang ingin mengadakan bimtek tahun ini makanya mayoritas desa hanya mengirimkan 1 peserta bimtek supaya ada juga untuk bimtek Apdesi dan teman-teman LSM Tabe karena memang kenyataannya seperti itu",ujarnya.
Kaperwil Sulsel Ir.A.Rafiuddin, SH (jejakkasus.id)
Laporan : A.Abriana Sakti
Komentar0